Setiap orang yang hidup didunia memiliki ambisi atau harapan, ada yang berharap bisa membeli mobil, ada yang berharap bisa memilki rumah, atau sekedar pindah rumah, ada juga yang berharap memiliki pendapatan tetap atau besar, ada yang berharap mendapatkan anak, namun terkadang apa yang diharapkan tidak terwujud dan hal itu kerap membuat seseorang sedih. Maka pada hadist yang satu ini, Rasulullah akan memberikan kepada kita 4 sifat, yang jika kita memilikinya, maka tidak perlu risau dengan apa yang tidak kita miliki dari dunia karena 4 hal ini sama bahkan lebih baik dari dunia, Rasulullah bersabda,
أربع إذا كن فيك فلا عليك ما فاتك من الدنيا صدق الحديث و حفظ الأمانة و حسن الخلق و عفة مطعم
Empat hal, jika kamu telah memilikinya maka tidak berpengaruh apapun yang tidak kamu dapatkan dari dunia, jujur dalam berbicara, menjaga Amanah, akhlak yang baik, dan menjaga makanan (halal). HR. Thabrani di shahihkan oleh Al Albani.
1. Jujur dalam berbicara,
Jujur merupakan karakter para nabi, tidak ada satupun nabi kecuali memiliki karakter jujur yang begitu kental, sebelum apalagi sesudah menjadi Nabi.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allâh, dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang jujur (benar)! [At-Taubah/9:119]
antara dalil yang menunjukkan buruknya sifat dusta dan mulianya sifat jujur adalah sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا
Kalian wajib berlaku jujur. Sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan kepada kebajikan (ketakwaan) dan sesungguhnya ketakwaan akan mengantarkan kepada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan selalu berusaha untuk jujur maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai orang yang shiddiiq (yang sangat jujur). Kalian harus menjauhi kedustaan. Sesungguhnya kedustaan itu akan mengantarkan kepada perbuatan dosa dan sesungguhnya dosa itu akan mengantarkan kepada neraka. Jika seseorang senantiasa berdusta dan selalu berusaha untuk berdusta, maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai orang yang kadzdzaab (suka berdusta). (HR. Bukhari dan Muslim)
Dan sungguh sifat jujur lebih berharga dari dunia dan isinya, karena sifat jujur akan membawa kepada ketenangan,
دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيبُكَ، فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ ، وَإِنَّ الكَذِبَ رِيبَةٌ
Tinggalkanlah apa-apa yang meragukanmu dengan mengerjakan apa-apa yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran adalah ketenangan dan sesungguhnya kedustaan (akan mengantarkan kepada) keragu-raguan atau kebingungan (HR. Tirmidzi)
2. Amanah
Amanah dalam menjaga titipan. Banyak orang yang hanya mengenal amanah sebagai bagaimana muamalah orang tersebut dengan harta. Padahal amanah yang dimaksud lebih dalam dari itu. Agama juga amanah dari Allah, perlu untuk dijaga, sebagaimana amanah dalam menjaga perjanjian, harta, dan lain-lain merupakan suatu sifat yang berharaga dan lebih berharga dibanding dunia. Allah berfirman,
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ النَّاسِ أَن تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (An Nisa 58)
Dan ini sifat seorang mukmin
وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ
Dan mereka menunaikan amanat dan perjanjian mereka (QS. Al Mukminun:8)
Bahkan pada hadist yang lain,
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: مَا خَطَبَنَا نَبِيُّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا قَالَ: ” لَا إِيمَانَ لِمَنْ لَا أَمَانَةَ لَهُ، وَلَا دِينَ لِمَنْ لَا عَهْدَ لَهُ
Anas mengatakan, tidaklah Rasulullah berkhutbah kepada kami melainkan mengatakan, tidaklah ada iman untuk orang yang tidak amanah, tidak juga ada agama orang tidak menepati janjinya. (HR. Ahmad)
Terlebih untuk para pedagang,
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhu bahwa Rasuluillah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang pedagang muslim yang jujur dan amanah (terpercaya) akan (dikumpulkan) bersama para Nabi, orang-orang shiddiq dan orang-orang yang mati syahid pada hari kiamat (nanti).”
3. Akhlak yang baik
Akhlak yang baik merupakan suatu tujuan diutus Nabi shallallahu alihi wa sallam, Rasulullah bersabda,
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ
Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak – akhlak yang baik (HR. Ahmad)
Namun, yang perlu senantiasa diperhatikan adalah bahwa Nabi memiliki barometer seseorang yang akhlaknya baik itu jika ia mampu berakhlak baik kepada keluarganya terlebih istrinya,
خِيَارُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ.
Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik dengan keluarganya. (HR. Tabrani)
4. Menjaga kehalalan makanan
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS. Al Baqarah:168)
وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ
Janganlah kalian memakan harta kalian dengan batil (QS. Albaqarah: 188)
Maka, jaga lisan, jaga hati, jaga akhlak, dan jaga tangan. Jujur, amanah, akhlak baik, dan hanya makan dari yang halal, 4 sifat ini lebih berharga dari dunia dan isi-isinya.
4 sifat ini menjadikan anda bahagia walau terkadang harapan duniawi tidak tercapai.
8 Safar 1443 H
15 September 2021