Home Fiqih Doa Yang Diaminkan Malaikat

Doa Yang Diaminkan Malaikat

1040
0

Siapa yang tidak ingin doanya ternyata diaminkan malaikat, yang dengan itu menjadikan doa tersebut berpeluang terkabulkan.

Caranya mudah, doakan saudaramu dalam keadaan ia tidak mengetahuinya.

Rasulullah bersabda,

 

عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” دَعْوَةُ الْمُسْلِمِ مُسْتَجَابَةٌ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ: آمِينَ وَلَكَ مِثْلُهُ ”

 

Dari Abu Darda, Bahwasanya Nabi Shallahu alaihi wa sallam mengatakan, Doanya seorang muslim untuk saudaranya dalam keadaan ia tidak mengetahuinya akan di ijabah oleh Allah, diatas kepalanya terdapat malaikat yang mengatakan, Amin untukmu yang semisal dengan itu. Dan kalimat tersebut akan selalu dikatakan oleh malaikat setiap kita mendoakan saudara kita dalam keadaan yang ia tidak mengetahuinya.   (HR. Ahmad)

Keistimewaan ini akan didapat jika memiliki dua syarat yang terpampang pada hadist tersebut,

Dalam keadaan saudara kita tidak mengetahuinya, maka jika seseorang telah memintanya untuk didoakan tidak termasuk karena itu sama seperti mengetahui, namun harus murni tanpa diminta untuk mendoakan sebelumnya. [1]

Dan hal ini -mendoakan dalam keadaan tidak diketahui- lebih mampu untuk menjaga ketulusan dan keikhlasan[2]

At Tibi dalam Syarah Misykatu Masobih[3] mengatakan,

وكان بعض السلف إذا أراد أن يدعو لنفسه يدعو لأخيه المسلم بتلك الدعوة؛ لأنها تستجاب ويحصل له مثلها.

Para salaf jika ingin berdoa untuk dirinya, ia berdoa dulu untuk saudaranya, karena mustajabnya doa untuk saudara dalam keadaan ia tidak mengetahuinya.

Dan hal ini sangat mampu menjadikan doanya diijabah oleh Allah.

وَالَّذِينَ جَاءُوا مِن بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ

Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang”.  (QS. Al Hasyr: 10)

Marilah saling mendoakan dalam diam, dan tersembunyi.

 

 

Jakarta, 12 Rabiul Awal 1443 H \ 18 Oktober 2021

[1] Syeikh Ibnu Utsaimin dalam Syarah Riyadus Solihin 6\48.

[2] At Tanwiri li Son’ani 6\96

[3] 1707\5