Sahabat nabi dalam Islam memiliki segudang keistimewaan, Allah memujinya, memastikan mereka mendapatkan surga, dicintai oleh Allah dan RasulNya serta seluruh umat nabi Muhammad, bahkan mencintai mereka adalah bagian dari agama Allah berfirman,
وَالَّذِينَ جَاءُوا مِن بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al Hasyr: 10)
Bahkan Rasulullah menjadikan cinta kepada para sahabat merupakan tanda keimanan, dan kebencian terhadap mereka tanda kemunafikkan
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ حُبُّ الْأَنْصَارِ آيَةُ الْإِيمَانِ وَبُغْضُ الْأَنْصَارِ آيَةُ النِّفَاقِ
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Mencintai orang-orang Anshar adalah tanda keimanan dan membenci orang-orang Anshar adalah tanda kemunafikan.” (HR. Nasai – 4933)
Berbicara tentang para sahabat, terdapat point yang kerap dibahas oleh para ulama, yaitu siapa sahabat terkahir yang wafat, dan pada tahun berapa, hikmahnya agar kita dapat mengetahui jika ada perawi yang mengatakan mendapatkan hadist dari sahabat sedangkan telah melebihi tahun terakhir para sahabat hidup, maka riwayatnya jelas tertolak.
Sahabat terkahir yang wafat adalah Abu Tufail Amru bin Wasilah pada tahun 100 atau 110 H dikota Mekkah. beliau masuk islam dan bertemu dengan Rasulullah saat masih muda, 8 tahun beliau Bersama dengan Rasulullah, karena lahirnya ditahun perang Uhud berkecamuk.
Diakhir-akhir kehidupan beliau pernah mengatakan,
مَا عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ رَجُلٌ الْيَوْمَ رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَيْرِي
Tidaklah ada dipermukaan bumi ini seorangpun yang pernah melihat Rasulullah shallahu alaihi wa sallam, kecuali aku. (Al Istiab)
Orangnya cerdas, responnya dalam menjawab pertanyaan begitu cepat, sangat fasih dalam berbicara, berkali-kali ikut berperang Bersama Ali bin Abi Talib, karena dia pernah juga tinggal di Kufah, Radhiallahu anhu.
Muhammad Halid Syarie
23 Muharam 1443
31 August 2021
