SAMA-SAMA 24 JAM, TAPI BEDA HASIL
Jika kita memandang beberapa orang yang cukup produktif dalam segi dunianya, dapat menghasilkan ini dan itu, namun disamping itu tidak jarang didapati bahwa sesuatu yang miss tidak dia kerjakan, seperti ibadah, belajar agama, atau keluarga dan lain-lain.
Adapun panutan sejati untuk kita Rasulullah Shallahu Alaihi Wa Sallam, yang memiliki banyak profesi mulai menjadi seorang suami, ayah, pemimpin, hakim, dai, guru, sahabat, pedagang dan lain-lain beliau Shallahu Alaihi Wa Sallam mampu mengerjakan profesi tersebut dengan sempurna.
Sebenarnya waktu yang Allah berikan kepada Nabi Shallahu Alaihi Wa Sallam sama dengan kita 24 jam, tidak lebih dan tidak kurang. Lalu dimana perbedaannya? Sama-sama 24 jam namun kok berbeda hasil? Jawabannya, adalah keberkahan waktu.
Maka, untuk anda yang merasa bahwa waktu 24 jam ini sangat kurang untuk menjalani segudang kesibukan, sebenarnya masalahnya ada di keberkahan. Imam Nawawi Rahimahullah wafat pada tahun676 pada umur 44 tahun, namun telah meninggalkan karya tulis yang begitu banyak, yang mungkin orang yang telah berumur 50 tahun sekalipun belum sempat menamatkan membaca seluruh buku beliau Rahimahullah, dan banyak lagi ulama yang seperti itu.
Dimanakah letak perbedaanya? Lagi, kita katakan perbedaanya pada keberkahan waktu. Lalu, bagaimana caranya agar kita mendapatkan keberkahan waktu?
- Takwa
Takwa merupakan hal yang akan membantu untuk menjadikan waktu pada kehidupan kita menjadi berkah, Allah berfirman,
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. Al Araf 96)
- Menjaga waktu Shalat
Jika kita perhatikan, perhatian Islam terhadap waktu begitu besar, banyak sekali ibadah yang terkait dengan waktu, bahkan ibadah yang paling besar sekalipun yaitu shalat, berkaitan erat dengan waktu Allah mengatakan,
إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
Sesungguhnya shalat merupakan kewajiban yang telah ditentukan waktunya. (QS. An Nisa 103)
Syeikh Muhammad Mukhtar As Syinqiti hafidzahullah beliau mengatakan[1], Menjaga waktu shalat merupakan salah satu sebab keberkahan waktu, yang dengan menjaga sholat dapat mengatur waktunya dengan bantuan Allah.
Rasulullah bersabda,
أَنَّ رَسُولَ اللَّه صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلَاثَ عُقَدٍ يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ فَإِنْ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ
Rasulullah Shallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: “Setan mengikat tengkuk kepala seseorang dari kalian saat dia tidur dengan tiga tali ikatan dan syaitan mengikatkannya sedemikian rupa sehingga setiap ikatan diletakkan pada tempatnya lalu (dikatakan) kamu akan melewati malam yang sangat panjang maka tidurlah dengan nyenyak. Jika dia bangun dan mengingat Allah maka lepaslah satu tali ikatan. Jika kemudian dia berwudhu’ maka lepaslah tali yang lainnya dan bila ia mendirikan shalat lepaslah seluruh tali ikatan dan pada pagi harinya ia akan merasakan semangat dan kesegaran yang menenteramkan jiwa. Namun bila dia tidak melakukan seperti itu, maka pagi harinya jiwanya merasa tidak segar dan menjadi malas beraktifitas”. (HR. Bukhari)
Syeikh Abdul Muhsin Az Zamil mengatakan, bahwa perasaan semangat dan kesegaran akan menjadikan kita lebih produktif menggunakan waktu.
- TIDAK TIDUR SETELAH SUBUH
Secara umum bahwa waktu pagi memang bukanlah waktu untuk tidur namun waktu untuk beraktifitas, maka sebisa mungkin untuk tidak tidur selepas shalat subuh, kecuali telah masuk waktu duha, maka pilihan kembali kepada diri anda, karena waktu pagi untuk umat nabi Muhammad Shallahu Alaihi Wa Sallam merupakan keberkahan, Rasulullah bersabda,
عن صخر الغامدي عن النبي صلى الله عليه و سلم قال ” اللهم بارك لأمتي في بكورها ” وكان إذا بعث سرية أو جيشا بعثهم من أول النهار وكان صخر رجلا تاجرا وكان يبعث تجارته من أول النهار فأثرى وكثر ماله (رواه أبو داود)
Dari Shakr Al Ghamidi, dari Nabi Shallahu alaihi wa sallam, mengatakan,
“Ya Allah berkahilah umatku dipagi harinya”
Maka, salah satu kebiasaan Rasulullah dalam mengirim pasukannya adalah diwaktu pagi, bahkan yang juga menarik, periwayat hadist ini sahabat Shakr Al Ghamidi yang merupakan seorang pedang kerap mulai mengirimkan dagangnya dipagi hari maka beliaupun kaya raya. (HR. Abu Dawud)
Maka, takwa, menjaga shalat, dan tidak tidur di pagi hari merupakan sebab-sebab yang bisa mendatangkan keberkahan pada waktu.
Jakarta,
22-11-2021
Refrensi dengan penambahan
Syeikh Abdul Muhsin Az Zamil
https://www.youtube.com/watch?v=BB-8Nbhz2gI&t=16s
[1] https://www.youtube.com/watch?v=wm75HQpnWGo