Ibnul Qayyim mengatakan,
Uang itu ada empat,
- Uang yang didapatkan dengan ketaatan kepada Allah (halal) dan dikeluarkan dijalan Allah, maka ini adalah sebaik-baiknya uang.
- Uang yang didapatkan dengan bermaksiat kepada Allah (haram) dan dikeluarkan untuk maksiat kepada Allah, maka ini adalah seburuk-buruknya uang.
- Uang yang didapatkan dengan menyakiti seorang muslim, dan dikeluarkan untuk menyakiti seorang muslim, maka ini seperti yang sebelumnya.
- Uang yang didapatkan dengan cara yang mubah, dikeluarkan juga untuk syahwat yang mubah, maka ini tidak menguntungkan juga tidak merugikan.
Ini adalah prinsip uang, dan masih bercabang lagi seperti uang yang di dapatkan dengan halal namun disalurkan kepada yang batil, atau uang yang didapatkan secara batil disalurkan kepada
yang haq, maka penyalurannya adalah kafaratnya, atau uang didapatkan secara syubhat maka kafaratnya dengan menyalurkannya pada ketaatan.
Maka sebagaimana pahala, hukuman, pujian, celaan itu berdasar dengan kemana keluarnya uang, begitu pula dengan mendapatkannya. seperti itulah ia akan ditanya, akan pemasukan dan pengeluarannya, dari mana mendapatkannya? Dan kemana disalurkannya?
(Al Fawaid Hal. 250 dengan perubahan)
